Gunung Bromo, salah satu gunung berapi paling ikonik di Indonesia, terletak secara geografis pada koordinat 7° 56' 30" LS dan 112° 57' BT, dengan ketinggian mencapai 2.329 meter di atas permukaan laut dan sekitar 200 meter dari dasar kaldera. Gunung ini menjadi bagian dari kompleks Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang spektakuler dan aktivitas vulkaniknya yang menarik perhatian para wisatawan dan peneliti.
Karakteristik Geologi Gunung Bromo
Secara geologi, Gunung Bromo diklasifikasikan sebagai gunung api kerucut sinder (cinder cone volcano) yang terbentuk di dalam kaldera besar hasil letusan purba. Kaldera ini memiliki diameter sekitar 10 km dan dikelilingi oleh lautan pasir vulkanik yang dikenal sebagai Lautan Pasir Tengger.
Gunung api kerucut sinder terbentuk dari akumulasi material piroklastik, seperti abu vulkanik, lapilli, dan bom vulkanik, yang dihasilkan selama letusan eksplosif. Material ini jatuh di sekitar kawah, membentuk lereng curam dengan puncak yang khas.
Tipe Letusan Gunung Bromo
Gunung Bromo dikenal memiliki dua tipe letusan utama, yaitu:
Letusan Efusif
Ciri-ciri: Letusan efusif ditandai dengan keluarnya lava cair secara perlahan dari kawah tanpa ledakan yang besar. Lava ini mengalir di permukaan, membentuk lapisan baru di sekitar gunung.
Dampak: Meskipun tidak sekuat letusan eksplosif, letusan efusif tetap bisa menyebabkan kerusakan pada area sekitar aliran lava.
Letusan Eksplosif
Ciri-ciri: Letusan eksplosif terjadi akibat akumulasi tekanan gas vulkanik yang tinggi di dalam magma. Saat tekanan ini dilepaskan, terjadi ledakan hebat yang melontarkan material vulkanik seperti abu, pasir, lapilli, bom vulkanik, dan bongkah lava ke udara.
Dampak: Abu vulkanik bisa menyebar hingga ratusan kilometer, mengganggu aktivitas penerbangan, merusak tanaman, dan mengganggu kesehatan pernapasan. Letusan ini juga bisa menyebabkan hujan abu di daerah sekitar.
Material yang Dihasilkan Saat Letusan
Selama aktivitas vulkaniknya, Gunung Bromo melontarkan berbagai material vulkanik, seperti:
Abu Vulkanik: Partikel halus yang dapat terbawa angin hingga jauh dari sumber letusan.
Pasir Vulkanik: Butiran kasar yang sering dimanfaatkan sebagai material bangunan.
Lapilli: Fragmen kecil berukuran 2–64 mm yang terlontar saat letusan eksplosif.
Bongkah Lava: Fragmen besar dari lava yang mengeras.
Bom Vulkanik: Material batuan besar yang terlontar ke udara dalam keadaan semi-cair sebelum mengeras saat mendarat.
Gunung Bromo memiliki tipe letusan yang bervariasi, yaitu efusif dan eksplosif, menjadikannya salah satu gunung berapi yang unik di Indonesia. Aktivitas vulkaniknya yang dinamis tidak hanya memberikan tantangan bagi penduduk di sekitarnya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata dan penelitian geologi.
Meskipun letusan Gunung Bromo cenderung berskala kecil hingga sedang, pemantauan aktivitasnya tetap penting untuk mengurangi risiko bencana vulkanik dan melindungi keselamatan masyarakat sekitar.