Hong Ulun Basuki Langgeng: Filosofi dan Maknanya dalam Budaya Jawa

Oleh : ReangTengger - Jumat, 24 Januari 2025 | 07:59 WIB

Ungkapan "Hong Ulun Basuki Langgeng" merupakan salah satu bentuk filosofi yang mendalam dalam budaya Jawa. Kalimat ini sering diucapkan sebagai mantra atau doa dalam upacara adat tertentu. Ungkapan ini memiliki arti simbolis yang mencerminkan harmoni, kelestarian, dan kehidupan yang damai.

Makna Filosofis
Hong
Kata "Hong" merupakan seruan sakral yang kerap digunakan dalam doa atau mantra. Seruan ini mengandung makna penghormatan kepada kekuatan tertinggi atau Yang Maha Kuasa. Dalam tradisi Jawa, "Hong" adalah panggilan spiritual yang bertujuan untuk membuka jalan kepada keberkahan.

Ulun
"Ulun" bermakna diri atau jiwa. Kata ini merujuk pada manusia yang merendahkan diri di hadapan Tuhan dan alam semesta, menyadari bahwa manusia hanyalah bagian kecil dari kosmos yang luas.

Basuki
"Basuki" berarti keselamatan, kemakmuran, atau kedamaian. Kata ini mencerminkan harapan agar hidup senantiasa dilimpahi keberkahan, baik dalam kehidupan individu maupun masyarakat.

Langgeng
"Langgeng" berarti kekal atau abadi. Kata ini melambangkan harapan agar segala hal baik, seperti kedamaian dan kesejahteraan, terus berlangsung sepanjang masa.

Konsep dalam Kehidupan
Ungkapan ini sering kali digunakan dalam berbagai ritual adat, seperti upacara slametan, pernikahan, hingga doa-doa yang dipanjatkan untuk kemakmuran suatu wilayah. "Hong Ulun Basuki Langgeng" mencerminkan doa dan harapan untuk kehidupan yang harmonis, selaras dengan alam, serta penuh dengan kedamaian.

Relevansi dalam Kehidupan Modern
Di era modern, filosofi "Hong Ulun Basuki Langgeng" tetap relevan sebagai pengingat pentingnya menjaga hubungan yang harmonis, baik dengan sesama manusia, alam, maupun Tuhan. Ungkapan ini mengajarkan nilai-nilai kebajikan, seperti rendah hati, bersyukur, dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan.

Ungkapan ini tidak hanya menjadi mantra dalam ritual adat, tetapi juga dapat menjadi filosofi hidup bagi siapa saja yang ingin mencapai kebahagiaan dan kedamaian yang sejati.

"Hong Ulun Basuki Langgeng" adalah salah satu warisan budaya Jawa yang sarat makna. Ungkapan ini mengajarkan manusia untuk senantiasa berserah diri kepada Tuhan, menjaga kedamaian, dan berupaya hidup dalam harmoni. Filosofi ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati datang dari keseimbangan antara spiritualitas, kemanusiaan, dan alam semesta.

Dengan memahami maknanya, kita dapat menerapkan nilai-nilai luhur ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera.

Tag

Article Terkait